Kekuatan Baru Bernama Hashtag

Jika ada yang bilang ibu kota lebih kejam dari pada ibu tiri, maka sekarang tidaklah benar. Bully serta berita viral yang berkembang di media sosial bisa jadi lebih kejam. Bagaimana tidak, akibat bully serta berita yang disebarkan tidaklah benar bisa dengan mudah mematikan karakter seseorang. Bukan hanya pribadinya di dunia maya juga dalam kehidupan nyata yang berimbas pada pekerjaannya, keluarganya bahkan kadang nyawa juga jadi tebusannya.

Sekitar seminggu lalu, di laman twitter laman dengan hashtag boikot terhadap sebuah media olah raga. Bahkan hashtag yang menyerukan boikot tersebut menjadi trending topik seharian. Hashtag itu bermula dari sang jurnalis media olah raga di duga mengujarkan kebencian melalui cuitannya di akun twitternya. Sebagai balasan cuitan tersebut, akhirnya hashtag terhadap boikot surat kabar tersebut menjadi tranding topik sepanjang hari. Untuk mengkonter agar hashtag tidak semakin meluar dan berimbas terhadap media olah raga maka secara resmi pihak pimpinan media olah raga tersebut memberhentikan sang jurnalis.

Baca juga : Siapa yang wajib diikuti di Instagram

Kasus hashtag yang tranding topik dan berimbas pada sebuah perusahaan atau personal bukanlah yang pertama. Pembaca pasti ingat bagaimana hashtag boikot terhadap sebuah perusahaan roti yang cukup berpengaruh terhadap saham perusahaan tersebut. Atau ketika salah satu tokoh negeri ini kecelakaan pun ramai hashtag #savetianglistrik.

Sejarah dan Perkembangan Hastag

Hashtag yang diwakili tanda # sebenarnya sudah digunakan sejak abad 14. Kemudian # digunakan sebagai simblo dalam telegraf. Di tahun 60-an # ditambahkan dipapan telepon sebagai salah satu instruksi sistem informasi. Dan tanda tagar “#” atau hashtag semakin dikenal setelah dikenalkan twitter. Pada tanggal 3 Agustus 2007 Chris Messina menyarankan penggunaan tagar dalam tweetnya. Dengan latahnya dunia media sosial, tanda tagar atau hashtag juga diigunakan di sosial media lain seperti Instagram dan juga Facebook.

Manfaat Hashtag.

Pernah memenuhi seseorang posting gambar di Instagram dengan puluhan hashtag?. Atau termasuk Anda adalah pengguna setia hastag? kalau iya berarti sama dengan saya. Sebagai pemain awal Instagram dengan follower yang masih ratusan, tentu enganged saya juga tidak terlalu tinggi. Belum lagi feed foto yang pas-pasan dilihat mata tentu tidak mudah mendapatkan love dan komentar. Namun dengan menggunakan hashtag yang kelihatan sepele mampu menaikkan enganged pada sebuah postingan. Mengapa bisa demikian? Berikut ini saya jelaskan beberapa kekuatan yang dimiliki hashtag ya

  1. Mempermudah pencarian. Bagi saya yang masih belajar membuat foto yang nyaman dimata maka mencari contoh foto sesuai tema yang ingin pakai. Misalnya saja, karena saya lagi foto makanan maka mencari dengan #foodgram maka akan ditemui beratus foto dengan menggunakan hashag yang sama. Begitu pula ketika saya kehabisan ide untuk membuat blogpost maka melihat hashtag yang sedang tranding topik di twitter sangat membantu saya.
  2. Mempermudah mendapatkan banyak follower atau like. Secara psikologis orang akan lebih care pada sesuatu yang sehobi, setema dan sehati. Pengalaman saya ketika posting foto di instagram dengan #foodblogger maka tanpa berapa lama banyak sekali mendapatkan like atau komen dari sesama foodblogger. Meskipun belum pernah berinteraksi atau tidak menfollow akun saya tetapi memberikan love-nya untuk foto saya.
  3. Sebagai Branding. Sebagai pelaku media sosial dan seorang blogger mau tak mau branding terhadap diri tentu diperlukan. Tujuannya tentu agar tulisan di blog semakin dikenal. Dengan semakin dikenal blog maka traffik ke blog akan semakin meningkat. Tak berbeda jauh dari blogger, pelaku bisnis juga menggunakan hastag sebagai upaya agar produknya semakin dikenal masyarakat luas serta target marketnya juga jelas.

Dari uraian diatas, jelas sudah hashtag bukan sebuah tulisan sederhana yang hanya sebagai pemanis status atau cuitan. Hashtag seolah menjadi kekuatan baru yang bisa mempengaruhi orang dalam perilakunya, menjadi sarana promosi dan jua branding. Untuk itulah banyak buzzer yang digunakan untuk meramainakan hashtag sehingga menjadi tranding topik. Keuntungan dari suatu produk atau event jika bisa menjadi Tranding topik tentu akan semakin di kenal atau jika trending topik negatif 

tentu berpengaruh terhadap suatu produk atau perusahan.

14 pemikiran pada “Kekuatan Baru Bernama Hashtag”

  1. Dulu klo nggak salah # dipke buat pengganti " yang ke.." gitu ya mba.. misal kids fiesta #1, dst..

    Jaman medsos..aku baru bljr ttng fungsi # mba. Klo tepat ngasih tagarnya..manfaatnya kerasa yaa

    Balas
  2. emang menarik banget hastag bisa bikin branding. Manfaat banget kalau dibuat seperti itu. Kalau dibuat untuk gerakan masa gawat juga ya, bisa bikin orang dipecat dari pekerjaannya

    Balas
  3. Saya mulai menggunakan hashtag untuk branding diri tahun lalu di setiap tulisan-tulisan dan kreasi craft yg saya hasilkan. #raihanamahmud

    Balas
  4. dulu saya termasuk yang bete banget sama penggunaan hashtag banyak banget. tapi setelah tahu kegunaannya akhirnya mulai rajin bikin hashtag kalau posting di instagram

    Balas
  5. Setuju nih. Sekarang ini kalau mau posting apapun harus pakai hastag 😀 Apalagi hastag yang lagi trending, mesti wajib banget dipakai disetiap postingan 😀 Baik twitter, fb, ataupun ig 😀

    Balas

Tinggalkan komentar